Selasa, 10 Januari 2017

Virtual Reality Laboratorium


Mengenal Laboratorium Menggunakan Teknologi Virtual Reality

Virtual Reality (VR) sedang ramai diperbincangkan saat ini. Biasanya teknologi VR digunakan untuk bermain games dan hiburan. Namun, kini sebuah pengembang teknologi ini memanfaatkan VR untuk dunia pendidikan dengan membuat laboratorium virtual. Karena mahalnya harga peralatan laboratorium, masih banyak mahasiswa yang belum di fasilitasi laboratorium dengan alat memadai di kampusnya. DiBali, Mathias & Michael 2 orang asal Denmar kini membuat sebuah laboratorium virtual bernama Labster. Mathias Persson menjelaskan,"Ide dibalik labster dan visi labster adalah benar-benar mempersiapkan para ilmuwan generasi berikutnya untuk menyelamatkan dunia. Apa yang telah kami lakukan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan membuat simulasi bagi para mahasiswa agar lebih mudah mempelajari ilmu pengetahuan." Kini, Labster telah digunakan oleh berbagai universitas di dunia tapi belum ada di Indonesia. Penggabungan teknologi virtual reality dengan edukasi diklaim memiliki tingkat efektivitas hingga 70%.

Laboratorium virtual atau bisa disebut dengan istilah Virtual Labsadalah serangkaian alat-alat laboratorium yang berbentuk perangkat lunak (software) komputer berbasis multimedia interaktif, yang dioperasikan dengan komputer dan dapat mensimulasikan kegiatan di laboratorium seakan-akan pengguna berada pada laboratorium sebenarnya. Laboratorium virtual potensial untuk memberikan peningkatan secara signifikan dan pengalaman belajar yang lebih efektif. Pengembangan laboratorium virtual ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan belajar yang dialami oleh peserta didik dan mengatasi permasalahan biaya dalam pengadaan alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan kegiatan praktikum bagi sekolah-sekolah yang kurang mampu.
Melalui pembelajaran multimedia dalam bentuk laboratorium virtual, secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran menjadi lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Selain itu, melalui laboratorium virtual, bisa dilakukan penghematan biaya riset, serta riset-riset yang dahulu tidak mungkin dilakukan, karena keterbatasan pengkondisian sistem, saat ini telah bisa dilakukan (Reismeiyanto, 2008).



Menurut Farreira (2010), beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan  laboratorium virtual online adalah.
1. Mengurangi keterbatasan waktu
2. Mengurangi hambatan geografis.
3. Ekonomis, tidak membutuhkan bangunan lab,alat dan bahan seperti pada lab konvensional.
4. Meningkatkan kualitas eksperimen.
5. Meningkatkan efektivitas pembelajaran.
6. Meningkatkan keamanan dan keselamatan.
Kelemahan dalam pemanfaatan laboratorium virtual online:
1. Peserta didik harus online untuk menjalankan simulasi suatu praktikum.
2. Keterbatasan pengetahuan mengenai  tata cara pelaksanaan praktikum online.
3. Kurangnya pengalaman secara riil di lab nyata.
4. Tidak memberikan pengalaman di lapangan secarah nyata.
Beberapa penyedia layanan lab virtual memberikan layanan secara gratis dan sebagian lagi secara berbayar. Kita bisa memanfaatkan virtual  labs gratis untuk menunjang pemahaman peserta didik dalam memahami suatu konsep. Virtual labs menjadi solusi terbaik untuk melakukan praktikum secara "REAL TIME" kapanpun dan dimanapun peserta di

Tidak ada komentar:

Posting Komentar